BKPM Sebut Realisasi Investasi dari Jepang Triwulan II 2016 Capai Rp 21,488 Triliun.
By Admin
nusakini.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan sektor kelistrikan dan penyediaan gas di Indonesia ternyata membuahkan sejumlah investor Jepang. Para investor Jepang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
Dari data BKPM, realisasi investasi dari Jepang pada triwulan kedua 2016 mencapai USD 1,58 miliar atau setara dengan Rp 21,488 triliun. Posisi Jepang berada di bawah Singapura yang menduduki peringkat teratas sebagai investor terbesar.
Salah satu proyek yang sedang dibidik adalah pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.600 mw. Raksasa kelistrikan Jepang Marubeni dikabarkan telah sepakat berkongsi dengan Pertamina dan General Electric untuk menjadi calon investor independent power producer (IPP) pembangkit listrik terbesar di Jawa tersebut.
GE bakal menyediakan turbin gas uap berteknologi paling efisien. Mereka juga menggandeng Samsung C&T sebagai penyedia engineering, procurement, and construction pembangkit.
Saat ini PLN memang sedang mempersiapkan lelang IPP PLTGU Jawa 1 dengan perkiraan nilai investasi USD 2 miliar. PLN dikabarkan mengubah skema lelang dengan menjadikan pihaknya sebagai pembeli gas dan batu bara, sedangkan investor hanya bertugas membangun infrastruktur pembangkit listrik.
Franky menyatakan, selain PLTGU, investor Jepang juga berminat mengembangkan 15 pembangkit listrik mini hidro (PLTMH). Salah satunya berada di Garut yang berkapasitas 2x 3,5 mw.
Total rencana investasi pembangkit mini hidro mencapai USD 75 juta atau setara dengan Rp 1 triliun. Saat ini perusahaan Jepang tersebut sedang merundingkan harga jual listrik dengan PLN.
Selain itu, satu investor Jepang lainnya juga berencana membangun pembangkit listrik berbahan bakar daur ulang berkapasitas kecil.
’’Investor Jepang berminat di berbagai proyek ketenagalistrikan. Ada yang masih penjajakan dengan mitra lokal, tapi ada juga yang sudah memiliki MoU,’’ terang Franky.(if/mk)